Jakarta - Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertahanan (Balitbang Dephan) berhasil melakukan ujicoba rompi tahan peluru level IV dan level IIIA.
Ujicoba dilaksanakan di lapangan uji tembak Dinas Litbang Angkatan Darat Batujajar Bandung, Rabu, yang disaksikan Kepala Litbang Dephan Prof Lilik Hendrajaya.
Rompi tahan peluru tersebut merupakan hasil pengembangan bersama antara Pusat Penelitian dan Pengembangan Iptek Pertahanan Balitbang Dephan dengan Balai Besar Keramik Bandung dalam pembuatan pelat tahan peluru serta bekerja sama dengan CV Fajar Indah untuk pembuatan baju rompi tahan peluru level IIIA.
Dalam uji coba penembakan rompi level IV, dipergunakan jenis senjata SS-V1 dengan peluru 4TJ dan M16 dengan peluru 5TJ dengan jarak 25 meter.
Sedangkan uji coba penembakan rompi tahan peluru level IIIA digunakan pistol jenis FN dengan jarak 5 meter dan 6 Meter.
Uji coba juga dilakukan dalam kondisi basah yang telah memenuhi persyaratan taktis yaitu tahan terhadap tembakan senapan laras panjang kaliber 5,56 milimeter serta tahan tusukan dan bacokan.
"Dengan keberhasilan uji coba rompi tahan peluru tersebut, diharapkan TNI dapat mengurangi ketergantungan dalam hal pengadaan barang sejenis dari negara luar dan mampu mendorong pertumbuhan produksi strategis," kata Kepala Litbang Dephan Prof Lilik Hendrajaya.
Ia mengatakan penelitian dan pembuatan rompi tahan peluru ini bertujuan pula memenuhi tuntutan kebutuhan pertahanan dalam menghadapi era globalisasi yakni meningkatkan fasilitas penunjang perlengkapan TNI.
Selain itu, penelitian dalam pembuatan rompi tahan peluru ini, juga dimaksudkan untuk membuat prototipe rompi tahan peluru level IV yang memenuhi syarat-syarat tipe dan standar ergonomis TNI untuk kepentingan pertahanan negara.
Harga masing-masing rompi tersebut yaitu 350 dolar Amerika untuk rompi level IIIA dan 510 dolar Amerika untuk rompi level IV, sedangkan untuk platnya dijual dengan harga 160 dolar Amerika.
Hadir pada uji coba tersebut, Iptekhan Dephan Marsekal Pertama Eddy Priyono, Para kepala dinas Litbang TNI masing-masing angkatan, Mabes TNI, BUMN Strategis (BUMNIS) seperti PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia.